Senin, 19 Maret 2012

Autumn Kiss Part 2

Lanjutan dari FF ku yaaa ;D Lanjut deh chingudeul ;D


Hae Ji POV
Aku hanya memainkan ponselku.Aku berusaha menghubungi kedua orangtuaku,memintanya menjemput di rumah sakit ini. “Siapa namamu?” tanya anak lelaki bernama WooHyun itu tiba-tiba, sambil menatapku.

“Park Hae Ji.Kau Woo Hyun kan?” tanyaku sambil menaruh ponsel di atas meja dan menghampirinya.Dan dia mengangguk sambil tersenyum.”Lengkapnya Nam Woo Hyun” ucapnya sambil meletakan komik yang tadi di bacanya.Aku hanya menghampirinya dan duduk di ranjang rumah sakitnya”Berapa umurmu?” tanyanya lagi.” 16 tahun.Umurmu?” “Haha,sama! Berarti kita seumuran ya ~”

Aku kadang tertawa dan terharu mendengar semua ceritanya.Dia banyak menceritakan hal menyenangkan.Aku sangat rileks sekarang,dan aku juga banyak bercerita kepadanya.Aku senang melihatnya tertawa,sangat senang.Seakan saat dia senang,aku pun senang.Apa dia merasa begitu ya?

“Kau SMA di mana sih? Aku ingin berada di SMA yang sama denganmu.” Ujarnya sambil tertawa.
Dan yang kurasakan,hanya jantungku yang berdebar kencang.Bibirku terasa beku.Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya.

WooHyun POV
1 Bulan Kemudian..

Ternyata,Hae Ji satu sekolah dengan hyungku itu.Baguslah,mungkin aku jadi lebih mudah mencari teman.Apalagi ada Hae Ji yang ceria itu.

Sesungguhnya,Hae Ji sudah merebut hatiku.Aku terpana pada pandangan pertama.Tapi aku tidak percaya itu.Akan kubuktikan bahwa tidak ada cinta pada pandangan pertama.

Terlihat,di sana,Hae Ji.Ia sedang berjalan bersama dua orang teman perempuannya,dan ia berada di tengah.Ia terlihat ceria dan tertawa puas.Dan berjalan menuju gedung besar tempat anak kelas 10 menuntut ilmu. “Itu,di sana ada Hae Ji.Kau bersamanya saja ya,aku ingin ke kelas sekarang juga” ujar hyungku itu.

Sekarang,hyung ku kelihatan pucat sekali.Ia juga terlihat kurang tidur.Langkahnya saja gontai.Dan kurasa ia juga tidak makan minum.Bibirnya sangat kering.Mungkin,karena Jae Byung eonni ya..

Aku hanya menggangguk pelan dan berlari ke arah Hae Ji.Begitu dekat,aku menepuk bahunya.”Eh,Woo Hyun! Kau sudah masuk sini?” tanyanya ceria.Aku mengangguk pelan.Kedua temannya melihatku.”Anak baru ya? Namjachingu Hae Ji?” tanya salah seorang teman Hae Ji,perempuan berambut pirang panjang sambil tersenyum padaku. Hae Ji kelihatan salah tingkah sambil terbelalak lebar.

“Bukan,bukan.Aku bukan namjachingu Hae Ji.Kami sekadar teman.” Ujarku cepat.
Tapi,sepertinya Hae Ji tidak terima perkataanku barusan.Ia masih cemberut dan menunduk.Ia mau apa sih?

“Kau tau di mana kelas X-D? Aku masuk kelas itu.” Tanyaku sambil menatap mereka bertiga.Aku berharap sekelas dengan Hae Ji.

“Kau masuk X-D? Aku di kelas itu.Mari kuantarkan” ucap salah seorang teman Hae Ji lagi.Tubuhnya agak gemuk,berwajah orang asia,mata nya hitam bulat.Aku mendesah pelan.Kenapa tidak sekelas dengan Hae Ji?

“Bye..Woo Hyun” ujar Hae Ji tersenyum lembut.Dan ia melambaikan tangannya.”Bye.. Hae Ji..Saat istirahat,maukah kau mengantarku keliling sekolah?” tanyaku sambil menelan ludah.Aku takut mendengar jawabannya,sungguh.Dia terlihat agak tercengang sedikit.Dan..dia menggangguk lagi.”Tentu saja.Aku akan menemanimu.” Ujar Hae Ji,lalu meninggalkanku.Aku hanya tersenyum pelan dan menunduk.

Hae Ji POV

Aku berdiri di depan kelas Woo Hyun.”Ah,tunggu sebentar Hae Ji.Aku mau minum dulu.” Ujarnya sambil meminum air dari botol minumnya dan berjalan ke arahku.”Maaf,aku jadi mengurangi waktu istirahat mu.” Ujarnya begitu ada di sebelahku.Aku mengangguk pelan.Dan kami mulai berjalan.”Mau kemana dulu nih?” tanyaku sambil menatapnya.Ternyata dia sedang menatapku juga.Kami berdiri dan hanya diam.”Jadi ke mana?” tanyaku setelah mengalihkan pandangan.

“Bagaimana kalau ke taman?” usulnya sambil tersenyum manis.Aku hanya menggangguk dan berbalik arah menuju taman.

Benar-benar,kami banyak bicara dan tertawa.Aku suka sekali melihatnya tersenyum dan tertawa.Wajahnya istimewa,sempurna.Aku semakin suka padanya..

“Bagaimana kalau akhir pekan ini ku ajak kau nonton bioskop?” tanyanya sambi duduk di sebelahku.

Aku hanya diam sebentar.Semilir angin menyapu rambut hitam panjangku.”Iya deh.Kau tidak punya teman untuk diajak nonton ya?” godaku sambil mengikat rambutku.

“Loh? Aku memang,ingin.. mengajakmu” ujarnya.Dan jantungku berhenti berdetak sekarang.Apa artinya itu? Aku tidak berani menatap wajahnya.

SungJong POV

“Kau mau kemana?” tanyaku setelah menyeduh kopi.

Yang kulihat,Woo Hyun sedang memakai sepatu dan menyisir rambut.”Aku ingin pergi.” Ujarnya pelan lalu melirik ponselnya.”Apa hyung punya nomor Hae Ji?” tanyanya sambil menatapku.

“Kau pergi dengan Hae Ji?” tanyaku penasaran.Ia tentu saja tidak menjawab.Hanya bersiul pelan.

“Lihat saja ponselku.Di sana ada nomor Hae Ji” ujarku lagi sambil menghirup kopi.Apa mereka akan pergi bersama? Apa mereka sudah mulai berpacaran?

“Yoboseo.. Hae Ji? Ini aku Woo Hyun.. Kau sudah siap? Akan ku jemput di rumahmu.. Ya,ya.. Annyeong Hae Ji”,percakapan mereka terdengar olehku.Sepertinya mereka akan kencan malam ini.

 “Hyung,aku pergi dulu ya.Ada kencan” ujarnya sambil mengedip padaku.

“Pasti kencan dengan Hae Ji. “ ujarku semangat sambil duduk di sofa.Ia hanya mengerutkan alisnya.

“Hyung sudah tahu ternyata.Baiklah,annyeong” ujarnya sambil menuju keluar kos tempat kami tinggal.

Aku hanya mengambil foto dari dompetku,foto Jae Byung.Aku mengecup selembar foto itu.Bulan pertama kehilangannya,berat sekali.Aku hanya bisa menatap foto itu,tanpa bergerak.Waktu berjalan sangat lambat.Chagi,Saranghaeyo..

Hae Ji POV

“Kau datang juga.” Ujarku sambil menyelipkan ponsel di tas tanganku.Dia hanya berdiam diri di depanku,tapi tidak bicara apapun.Kenapa ini? Apa ada yang salah? Aku menahan nafas.

“Kau.. cantik sekali malam ini.” Ucapnya pelan dan melirikku.Aku hanya salah tingkah dan memukul pundaknya,”Kau ini” ujarku sambil tertawa pelan.Aku menyandarkan kepalaku di lengannya.Dan dia hanya tersenyum lembut.

“MANJA” ucapnya sambil tertawa kecil.Aku hanya merengut dan cemberut.”Tidak boleh? Aku kan yeoja.”, kataku sambil mengikuti langkahnya.Menuju bioskop,sesuai janji.Ia hanya tertawa nyaring,”Haha,yasudahlah~ Tidak apa-apa kok” katanya sambil menatapku lagi dan tersenyum.

“Ini seperti kencan ya?” tanya Woo Hyun setelah membayar tiket dan masuk ke ruangan.Aku hanya terkikik pelan.”Sepertinya begitu~ Aku tidak tahu yang pasti” balasku.Aku ingin minta penjelasannya.Ini hanya jalan-jalan biasa atau kencan? Jantungku berdebar sewaktu menunggu jawabannya.

“Menurutku,ini kencan.Kau mau kencan denganku?” jawabnya.Aku membeku di tempat.Jawaban yang tidak di sangka.Pelan-pelan aku tersenyum .”Baiklah~ Sepertinya kau belum menemukan cewek yang sempurna di WonKyu ya?” tanyaku sambil menggodanya.Padahal,jantungku sedang berjumpalitan (?)

“Sudah kutemukan kok.” Ujarnya sambil menggenggam tanganku.
Aku hanya diam lagi.Aku meliriknya pelan dan kulihat dia sedang melirikku.Aku tidak ingin bertanya siapa cewek beruntung itu.Aku membalas genggaman tangannya.Dan kami mulai menonton film itu

2 Jam kemudian ~

“Kau sudah makan malam? Aku ingin makan malam” ucap Woo Hyun sambil merangkulku.Aku menggangguk cepat,”Asal kau yang traktir”. Ia hanya menggangguk pelan dan merangkulku lebih erat.Aku seperti merasa sedang berpacaran dengannya.Padahal bukan ya..

“Eh sudah musim gugur ya?” tanyaku konyol.Banyak sekali dedaunan dekat kakiku.Aku menyapunya dengan sepatu merah mudaku itu.”Tak kusangka.Sudah setahun aku tinggal di Korea.”ujar Woo Hyun pelan.Aku melirik ke arahnya.Ia tersenyum hambar dan tertawa.”Memangnya ada apa? Sampai kau menghitung seberapa lama kau tinggal di sini?” tanyaku sambil menatapnya serius.

Ia menggeleng pelan.”Tak apa-apa ~ Aku hanya ingin melupakan masa lalu.” Ujarnya pelan dan kami memasuki kedai kecil,khusus makanan Western.”Kau tidak ada masalah dengan makanan barat kan?” tanyanya sambil melepas rangkulan nya.Aku hanya menggeleng pelan.

Kami makan dengan nyaman.Suasananya bagus,dan makanannya juga enak.”Kau suka makan di sini?” tanyanya sambil menatapku ramah.”Aku suka-suka saja.Asalkan bersamamu,semuanya terasa menyenangkan.” Ujarku tanpa sadar.Aku membelalakan mata dan menelan ludah,begitu mendengar ucapanku barusan.

Woo Hyun tertawa renyah.Ia bangkit dan membayar bill.”Kau mau ke mana lagi,Hae Ji?” tanyanya begitu kami meninggalkan kedai itu.”Aku ingin melihat kembang api.Apa ada malam ini?” tanyaku sambil menatapnya.Seperti menjawab pertanyaanku,terlihatlah kembang api di sana.Bunyinya memenuhi telinga ku.Aku tersenyum dan menyenderkan kepalaku ke bahunya.Ia merangkulku lagi, pelan.
Kembang api itu terus meledak dan meledak.Kami hanya diam.

Ketika kembang api itu berhenti,Woo Hyun berdiri di hadapanku dan tersenyum lembut.Aku membalas senyumannya.Dan tiba-tiba saja dia memelukku.Aku meletakan daguku di bahunya,dan ia merapatkan pelukannya.Aku hanya diam,dan balas memeluknya.Hangat sekali di pelukannya,sangat hangat dan menyenangkan.”Terimakasih untuk hari ini” ujarnya sambil mengelus rambutku pelan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar