Hae Ji POV
Aku hanya memainkan ponselku.Aku
berusaha menghubungi kedua orangtuaku,memintanya menjemput di rumah sakit ini.
“Siapa namamu?” tanya anak lelaki bernama WooHyun itu tiba-tiba, sambil
menatapku.
“Park Hae Ji.Kau Woo Hyun kan?”
tanyaku sambil menaruh ponsel di atas meja dan menghampirinya.Dan dia
mengangguk sambil tersenyum.”Lengkapnya Nam Woo Hyun” ucapnya sambil meletakan
komik yang tadi di bacanya.Aku hanya menghampirinya dan duduk di ranjang rumah
sakitnya”Berapa umurmu?” tanyanya lagi.” 16 tahun.Umurmu?” “Haha,sama! Berarti
kita seumuran ya ~”
Aku kadang tertawa dan terharu
mendengar semua ceritanya.Dia banyak menceritakan hal menyenangkan.Aku sangat
rileks sekarang,dan aku juga banyak bercerita kepadanya.Aku senang melihatnya
tertawa,sangat senang.Seakan saat dia senang,aku pun senang.Apa dia merasa
begitu ya?
“Kau SMA di mana sih? Aku ingin
berada di SMA yang sama denganmu.” Ujarnya sambil tertawa.
Dan yang kurasakan,hanya
jantungku yang berdebar kencang.Bibirku terasa beku.Aku tidak bisa menjawab
pertanyaannya.
WooHyun POV
1 Bulan Kemudian..
Ternyata,Hae Ji satu sekolah
dengan hyungku itu.Baguslah,mungkin aku jadi lebih mudah mencari teman.Apalagi
ada Hae Ji yang ceria itu.
Sesungguhnya,Hae Ji sudah merebut
hatiku.Aku terpana pada pandangan pertama.Tapi aku tidak percaya itu.Akan
kubuktikan bahwa tidak ada cinta pada pandangan pertama.
Terlihat,di sana,Hae Ji.Ia sedang
berjalan bersama dua orang teman perempuannya,dan ia berada di tengah.Ia
terlihat ceria dan tertawa puas.Dan berjalan menuju gedung besar tempat anak
kelas 10 menuntut ilmu. “Itu,di sana ada Hae Ji.Kau bersamanya saja ya,aku
ingin ke kelas sekarang juga” ujar hyungku itu.
Sekarang,hyung ku kelihatan pucat
sekali.Ia juga terlihat kurang tidur.Langkahnya saja gontai.Dan kurasa ia juga
tidak makan minum.Bibirnya sangat kering.Mungkin,karena Jae Byung eonni ya..
Aku hanya menggangguk pelan dan
berlari ke arah Hae Ji.Begitu dekat,aku menepuk bahunya.”Eh,Woo Hyun! Kau sudah
masuk sini?” tanyanya ceria.Aku mengangguk pelan.Kedua temannya melihatku.”Anak
baru ya? Namjachingu Hae Ji?” tanya salah seorang teman Hae Ji,perempuan
berambut pirang panjang sambil tersenyum padaku. Hae Ji kelihatan salah tingkah
sambil terbelalak lebar.
“Bukan,bukan.Aku bukan
namjachingu Hae Ji.Kami sekadar teman.” Ujarku cepat.
Tapi,sepertinya Hae Ji tidak
terima perkataanku barusan.Ia masih cemberut dan menunduk.Ia mau apa sih?
“Kau tau di mana kelas X-D? Aku
masuk kelas itu.” Tanyaku sambil menatap mereka bertiga.Aku berharap sekelas
dengan Hae Ji.
“Kau masuk X-D? Aku di kelas
itu.Mari kuantarkan” ucap salah seorang teman Hae Ji lagi.Tubuhnya agak
gemuk,berwajah orang asia,mata nya hitam bulat.Aku mendesah pelan.Kenapa tidak
sekelas dengan Hae Ji?
“Bye..Woo Hyun” ujar Hae Ji
tersenyum lembut.Dan ia melambaikan tangannya.”Bye.. Hae Ji..Saat
istirahat,maukah kau mengantarku keliling sekolah?” tanyaku sambil menelan
ludah.Aku takut mendengar jawabannya,sungguh.Dia terlihat agak tercengang
sedikit.Dan..dia menggangguk lagi.”Tentu saja.Aku akan menemanimu.” Ujar Hae
Ji,lalu meninggalkanku.Aku hanya tersenyum pelan dan menunduk.
Hae Ji POV
Aku berdiri di depan kelas Woo
Hyun.”Ah,tunggu sebentar Hae Ji.Aku mau minum dulu.” Ujarnya sambil meminum air
dari botol minumnya dan berjalan ke arahku.”Maaf,aku jadi mengurangi waktu
istirahat mu.” Ujarnya begitu ada di sebelahku.Aku mengangguk pelan.Dan kami
mulai berjalan.”Mau kemana dulu nih?” tanyaku sambil menatapnya.Ternyata dia
sedang menatapku juga.Kami berdiri dan hanya diam.”Jadi ke mana?” tanyaku
setelah mengalihkan pandangan.
“Bagaimana kalau ke taman?”
usulnya sambil tersenyum manis.Aku hanya menggangguk dan berbalik arah menuju
taman.
Benar-benar,kami banyak bicara
dan tertawa.Aku suka sekali melihatnya tersenyum dan tertawa.Wajahnya
istimewa,sempurna.Aku semakin suka padanya..
“Bagaimana kalau akhir pekan ini ku
ajak kau nonton bioskop?” tanyanya sambi duduk di sebelahku.
Aku hanya diam sebentar.Semilir
angin menyapu rambut hitam panjangku.”Iya deh.Kau tidak punya teman untuk diajak
nonton ya?” godaku sambil mengikat rambutku.
“Loh? Aku memang,ingin..
mengajakmu” ujarnya.Dan jantungku berhenti berdetak sekarang.Apa artinya itu?
Aku tidak berani menatap wajahnya.
SungJong POV
“Kau mau kemana?” tanyaku setelah
menyeduh kopi.
Yang kulihat,Woo Hyun sedang
memakai sepatu dan menyisir rambut.”Aku ingin pergi.” Ujarnya pelan lalu
melirik ponselnya.”Apa hyung punya nomor Hae Ji?” tanyanya sambil menatapku.
“Kau pergi dengan Hae Ji?”
tanyaku penasaran.Ia tentu saja tidak menjawab.Hanya bersiul pelan.
“Lihat saja ponselku.Di sana ada
nomor Hae Ji” ujarku lagi sambil menghirup kopi.Apa mereka akan pergi bersama?
Apa mereka sudah mulai berpacaran?
“Yoboseo.. Hae Ji? Ini aku Woo
Hyun.. Kau sudah siap? Akan ku jemput di rumahmu.. Ya,ya.. Annyeong Hae
Ji”,percakapan mereka terdengar olehku.Sepertinya mereka akan kencan malam ini.
“Hyung,aku pergi dulu ya.Ada
kencan” ujarnya sambil mengedip padaku.
“Pasti kencan dengan Hae Ji. “
ujarku semangat sambil duduk di sofa.Ia hanya mengerutkan alisnya.
“Hyung sudah tahu ternyata.Baiklah,annyeong”
ujarnya sambil menuju keluar kos tempat kami tinggal.
Aku hanya mengambil foto dari
dompetku,foto Jae Byung.Aku mengecup selembar foto itu.Bulan pertama
kehilangannya,berat sekali.Aku hanya bisa menatap foto itu,tanpa bergerak.Waktu
berjalan sangat lambat.Chagi,Saranghaeyo..
Hae Ji POV
“Kau datang juga.” Ujarku sambil
menyelipkan ponsel di tas tanganku.Dia hanya berdiam diri di depanku,tapi tidak
bicara apapun.Kenapa ini? Apa ada yang salah? Aku menahan nafas.
“Kau.. cantik sekali malam ini.”
Ucapnya pelan dan melirikku.Aku hanya salah tingkah dan memukul pundaknya,”Kau
ini” ujarku sambil tertawa pelan.Aku menyandarkan kepalaku di lengannya.Dan dia
hanya tersenyum lembut.
“MANJA” ucapnya sambil tertawa
kecil.Aku hanya merengut dan cemberut.”Tidak boleh? Aku kan yeoja.”, kataku
sambil mengikuti langkahnya.Menuju bioskop,sesuai janji.Ia hanya tertawa
nyaring,”Haha,yasudahlah~ Tidak apa-apa kok” katanya sambil menatapku lagi dan
tersenyum.
“Ini seperti kencan ya?” tanya
Woo Hyun setelah membayar tiket dan masuk ke ruangan.Aku hanya terkikik
pelan.”Sepertinya begitu~ Aku tidak tahu yang pasti” balasku.Aku ingin minta
penjelasannya.Ini hanya jalan-jalan biasa atau kencan? Jantungku berdebar
sewaktu menunggu jawabannya.
“Menurutku,ini kencan.Kau mau
kencan denganku?” jawabnya.Aku membeku di tempat.Jawaban yang tidak di
sangka.Pelan-pelan aku tersenyum .”Baiklah~ Sepertinya kau belum menemukan
cewek yang sempurna di WonKyu ya?” tanyaku sambil menggodanya.Padahal,jantungku
sedang berjumpalitan (?)
“Sudah kutemukan kok.” Ujarnya
sambil menggenggam tanganku.
Aku hanya diam lagi.Aku
meliriknya pelan dan kulihat dia sedang melirikku.Aku tidak ingin bertanya
siapa cewek beruntung itu.Aku membalas genggaman tangannya.Dan kami mulai
menonton film itu
2 Jam kemudian ~
“Kau sudah makan malam? Aku ingin
makan malam” ucap Woo Hyun sambil merangkulku.Aku menggangguk cepat,”Asal kau
yang traktir”. Ia hanya menggangguk pelan dan merangkulku lebih erat.Aku
seperti merasa sedang berpacaran dengannya.Padahal bukan ya..
“Eh sudah musim gugur ya?”
tanyaku konyol.Banyak sekali dedaunan dekat kakiku.Aku menyapunya dengan sepatu
merah mudaku itu.”Tak kusangka.Sudah setahun aku tinggal di Korea.”ujar Woo
Hyun pelan.Aku melirik ke arahnya.Ia tersenyum hambar dan tertawa.”Memangnya
ada apa? Sampai kau menghitung seberapa lama kau tinggal di sini?” tanyaku
sambil menatapnya serius.
Ia menggeleng pelan.”Tak apa-apa
~ Aku hanya ingin melupakan masa lalu.” Ujarnya pelan dan kami memasuki kedai
kecil,khusus makanan Western.”Kau tidak ada masalah dengan makanan barat kan?”
tanyanya sambil melepas rangkulan nya.Aku hanya menggeleng pelan.
Kami makan dengan nyaman.Suasananya
bagus,dan makanannya juga enak.”Kau suka makan di sini?” tanyanya sambil
menatapku ramah.”Aku suka-suka saja.Asalkan bersamamu,semuanya terasa
menyenangkan.” Ujarku tanpa sadar.Aku membelalakan mata dan menelan
ludah,begitu mendengar ucapanku barusan.
Woo Hyun tertawa renyah.Ia
bangkit dan membayar bill.”Kau mau ke mana lagi,Hae Ji?” tanyanya begitu kami
meninggalkan kedai itu.”Aku ingin melihat kembang api.Apa ada malam ini?”
tanyaku sambil menatapnya.Seperti menjawab pertanyaanku,terlihatlah kembang api
di sana.Bunyinya memenuhi telinga ku.Aku tersenyum dan menyenderkan kepalaku ke
bahunya.Ia merangkulku lagi, pelan.
Kembang
api itu terus meledak dan meledak.Kami hanya diam.
Ketika kembang api itu
berhenti,Woo Hyun berdiri di hadapanku dan tersenyum lembut.Aku membalas
senyumannya.Dan tiba-tiba saja dia memelukku.Aku meletakan daguku di
bahunya,dan ia merapatkan pelukannya.Aku hanya diam,dan balas memeluknya.Hangat
sekali di pelukannya,sangat hangat dan menyenangkan.”Terimakasih untuk hari
ini” ujarnya sambil mengelus rambutku pelan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar