Selasa, 20 Maret 2012

Autumn Kiss Part 4

The last part ~

Hae Ji POV


Aku sampai di terminal 26.Menuju New York.Tinggal 45 menit lagi pesawat akan berangkat.Mungkin saja Woo Hyun sudah ada di sana.Duduk dengan manis menunggu pesawat.Aku menyandarkan diri ke tembok,lalu duduk di kursi di bawahnya.Aku teringat semua tentangnya.Kebaikan hatinya,kebiasaannya,bahkan wajahnya sudah ada dalam pikiranku sekarang.Aku segera menutup wajah dengan tangan.Dan aku terisak sendirian di sana.

Di sela isakanku,ponselku berdering.Butuh waktu untuk mencarinya dalam kantungku,tanganku sangat lemah sekarang.Aku menghapus air mataku pelan,untuk melihat siapa yang menghubungiku di saat seperti ini.

 Ternyata.. Woo Hyun..

Aku tidak langsung mengangkat teleponnya.Bagaimana kalau ia hanya mengucapkan selamat tinggal? Aku tidak ingin seperti itu.Aku memasukan lagi ponselku yang masih berdering ke kantongku.Dan air mataku mengalir lagi sekarang.

“Kenapa kau tidak menganggkat telepon itu?” sebuah suara terdengar di hadapanku.Aku terdiam,rasanya aku kenal suara ini.Aku meredakan tangisku dan melihatnya berdiri di hadapanku.Dia,Woo Hyun.Aku terdiam.Tubuhku belum mau bergerak.Padahal,aku sangat ingin memeluknya.Merasakan kehangatan dirinya dalam pelukanku.

Dia berjongkok di hadapanku.Ia benar-benar membawa koper.1 koper kecil,mungkin koper lainnya ia masukan dalam bagasi.Jadi,ia benar-benar pergi.Bibirku bergetar.Aku ingin menahan tangisku.Tangannya segera memegang kedua pipiku yang basah.Aku terdiam.Mulutku belum bisa bergerak juga.”Aku sangat rindu padamu,Hae Ji. Sangat rindu.Tapi,ternyata ada yang memisahkan kita.Jangan lupakan aku.” Ucapnya sambil tersenyum.Tangannya hangat.Air mataku mengalir lagi.

“A.. aku tidak,ingin.. kehilanganmu” ucapku di sela tangisku.Ia hanya tersenyum lembut.

“Aku juga tidak ingin kehilanganmu.Tapi,nasib berkata lain” Ujarnya sambil mengusap air mataku yang mengalir lagi.

Kami saling berpandangan.Tidak ada yang bicara apapun.

“Saranghaeyo,Hae Ji” ujarnya sambil menatap kedua mataku.Pengakuan itu,membuatku sesak nafas.Air mataku mengalir lagi.Aku belum bisa bicara apapun.Padahal,banyak kata-kata yang ingin kuucapkan padanya.Kudengar,angin bertiup lembut di luar sana.Cahaya mentari sore menyinari kami.Cahaya musim 
gugur yang kusukai.

Ia segera merogoh kantungnya,dan mengeluarkan sebuah gelang perak yang menurutku  sederhana,namun sangat indah.”Ulurkan tanganmu” ujarnya pelan.Aku mengulurkan tangan kananku ke arahnya.Ia segera memasangkan gelang itu di lenganku.Setelah terpasang dengan baik,aku melihatnya dengan senang.”Aku suka ini Woo Hyun” ujarku sambil tersenyum lembut.Suaraku terdengar aneh.

Ia segera melirik jam tangannya.Sudah pukul 03.15. 5 menit lagi pesawatnya akan berangkat.Aku hanya menatapnya pelan.”Sudah waktunya aku pergi.” Ujarnya dan ia menggenggam tanganku.”Aku akan selalu merindukanmu.Aku akan menghubungimu terus kok.Jangan sedih ya.” Lanjutnya.Air mataku mengalir lagi.Inilah saatnya ia mengucapkan selamat tinggal.

“Mengucapkan selamat tinggal itu menyedihkan.Aku tidak mau mengucapkannya”balasnya.Dan ia bangkit berdiri.Sungguh,pemandangan dihadapanku sangat menawan,indah.Aku tidak berkedip menatapnya.Siluet tubuhnya indah,sangat indah.Seketika,air mataku berhenti mengalir.

Ia menatapku lembut,dan melambai.Aku sudah sadar.”Kau disini saja.Tidak usah mengantarku sampai ke pintu itu.Kau pasti lelah” ujarnya dan mengelus rambutku.Aku memejamkan mataku sebentar.Aku berdiri dengan cepat.Tubuhku masih tidak seimbang.Dan aku memeluknya.Ia sepertinya kaget.Tapi ia membalas pelukanku.Dan aku melepaskan pelukan terlebih dahulu.

Ia melambai lagi.Dan berjalan tanpa menoleh kebelakang.Setelah masuk ke ruangan tunggu pesawat,ia menatapku dan tersenyum lembut.Lalu pergi begitu saja.Hatiku sangat sakit sekarang.Aku sadar,aku belum mengucapkan sesuatu yang berarti bagiku.Aku menyesal sekarang.Aku mecintainya,aku sayang padanya.Sayangnya,aku tidak mengatakannya.Aku menarik koper dan ranselku,dan bergegas meninggalkan bandara dengan hati yang tercabik,dan wajah basah oleh air mata.

5 TAHUN KEMUDIAN..

Aku berjalan menyusur taman bermain itu.Bersama Sung Jong oppa di sampingku.”Kau yang mau ke sini.Kenapa kau diam seperti ini?” tanyanya sambil menatapku.Sekarang,kami ada di Disneyland Hongkong.2 tahun lalu,Woo Hyun menghubungiku.Ia menyuruhku ke sini 2 tahun lagi.Semenjak itu,kami kehilangan kontak.Dan aku menepati janjinya.Apa dia akan datang bersama pacarnya?

“Aku tidak mau ke sini sih.Tapi,aku ada janji” ujarku pada Sung Jong oppa.Ia hanya mengangguk pelan.”Mau main wahana? Rasanya tidak asyik ke sini tanpa bermain apapun” ucapnya sambil mengambil ponsel nya.Aku hanya mengangguk pelan,”Baiklah” ujarku sambil menatap berkeliling.Woo Hyun belum terlihat.

Seketika,aku berhenti berjalan.Aku melihatnya.Melihat Woo Hyun.Ia sedang berjalan sambil tertawa.Bersama seorang wanita bule di sebelahnya.Aku terdiam.Tidak bisa berkata apapun.Aku menunggunya 5 tahun seperti ini,tapi,hasilnya nihil.Saat aku ingin menyatakan cintaku,kulihat ia berjalan dengan seorang cewek seumuranku di sebelahnya.Sungguh,hatiku sangat sakit.

Aku menggenggam tanganku sendiri dengan erat.Aku tidak berusaha memanggilnya.Aku menelan ludah pelan.Dan berusaha menahan tangis.Sung Jong oppa melihatku dengan pandangan aneh.”Eh itu Woo Hyun kan?” tanyanya sambil menatapku pelan.”Tidak usah di panggil” ucapku pelan dan nada suaraku berubah.Aku kecewa,sakit hati.

“Kau berjanji dengannya ya?” tanya Sung Jong oppa.Tapi aku tidak menjawab.Aku sangat shock.Kalau begini caranya,aku tidak datang ke sini.Aku berusaha pergi,tapi ia ternyata melihatku.

“Hae Ji” ujarnya sambil berlari ke arahku.Wanita bule itu juga ikut datang kepadaku.Tubuhku gemetar.Aku tidak ingin melihat wanita bule itu bersamanya.Bahkan,aku tidak ingin melihat Woo Hyun.Aku tidak membalas sapaannya.Aku hanya berpura-pura sibuk dengan ponsel.”Kau ternyata menepati janji ya” ucapnya begitu berdiri di sampingku.Aku hanya menjawab tidak jelas.Dan berusaha tidak menatapnya.

“Kau rindu padaku?” tanyanya sambil tersenyum jahil.Tapi,aku hanya bergumam tidak jelas lagi.Aku tidak ingin menjawab pertanyaannya.Sebelum tahu siapa wanita bule itu.Kulihat,si wanita bule malah memeluk lengan Woo Hyun.Woo Hyun tersenyum pelan ke arahnya.Cih,aku benar-benar benci.Aku tidak suka.

“Kau kenapa sih? Sakit?” tanyanya sambil menatapku.”Tidak” ucapku enggan dan berusaha membalikan badan.Aku berhenti di tempat.Di hadapanku berdiri sepasang suami-istri yang sedang menatapku.Aku hanya menatap mereka dan tersenyum.Mereka membalas senyumku.Apa aku kenal mereka?

“Kenapa appa dan eomma ada di sini? Hm,tapi baguslah.Tolong bawa Hime pergi dulu sekarang.” Ujar Woo Hyun sambil berjalan ke arahku.”Apa Hime menganggumu,Woo Hyun?” tanya seorang wanita cantik di hadapanku.Rambutnya panjang dan hidungnya mancung.Wajahnya mirip Woo Hyun.Sung Jong hanya tersenyum melihat mereka.

Mwo? Jadi suami-istri yang berdiri di hadapanku ini kedua orangtua Woo Hyun? Mereka istimewa.”Aku tidak mengganggu oppa kok” bantah anak bule yang berada di samping Woo Hyun dari tadi.Cih,jelas-jelas dia menganggu..

Kedua orangtua Woo Hyun berkenalan denganku.Mereka orang yang menyenangkan.Tapi hatiku masih penasaran,siapa anak bule yang dari tadi berada di sebelah Woo Hyun? Jangan bilang itu kekasih Woo Hyun dan mereka sudah saling kenal orangtua! Aku tidak mau seperti itu!

“Hime? Itu adik angkatku.Memangnya kenapa?” tanya Woo Hyun.Kami berjalan berdua.Woo Hyun ingin sekali berbicara denganku lagi.Ia rindu padaku,katanya.

Mungkin mukaku memerah sekarang.Tidak kusangka,orangtua Woo Hyun mengadopsi anak lagi.Jantungku berdetak sangat kencang.Aku malu,sangat malu.Kalau Woo Hyun tau aku berpikiran bahwa Hime kekasihnya,apa yang akan dia katakan?

“Hei.Jangan bilang kau berpikiran Hime itu kekasihku.Aku masih cinta padamu tahu.Aku menunggu saat ini.Aku masih sayang” ujarnya sambil terus berjalan.Aku menatapnya pelan.Ia masih cinta padaku? Aku hanya tersenyum padanya.”Kita main yuk! Aku mau naik rollercoaster!” kataku sambil berlari cepat.

“Wey,sabar sebentar” katanya.Ia mengenggam tanganku erat.Aku hanya diam di tempat.”Aku takut kau pergi kemana-mana.Aku takut kau hilang” candanya sambil terkikik.Aku hanya mendecak sebal.Tapi,inilah yang kutunggu.Aku ingin menggenggam tangannya.”Ayo kita main” lanjutku dan kami berlari bersamaan.

Sudah sore hari.Banyak sekali permainan yang sudah kami mainkan.Sungguh,aku sangat senang hari ini.Walau ada kejadian memalukan itu.”Fotonya bagus” ujar Woo Hyun sambil menatap foto kami berdua.Aku hanya menggenggam foto itu dan memasukannya ke dompet.”Iya,bagus banget” lanjutku.Kami masih bergenggaman tangan.”Mau naik bianglala?” tanyaku sambil menatapnya.

Di bianglala nanti,aku akan menyatakan bahwa aku suka padanya.Aku menghembuskan nafas keras.Jantungku berdebar lebih cepat.Aku takut,malu.

“Baiklah.Itu sih kan tinggal duduk saja” ucapnya.Lalu kami berbaris di antrian bianglala.KLAP,pintu sudah di tutup.Bianglala mulai berputar.Kami duduk bersebelahan.Belum ada yang bicara.

“Woo Hyun” panggilku.Ia segera menengok ke arahku.”Ada apa?” tanyanya sambil menatapku lembut.Aku harus bicara sekarang,harus,HARUS!

“Saranghaeyo.Aku suka kamu dari 5 tahun lalu” ucapku.Suaraku mulai keluar.Aku gemetaran.
Ia hanya menatapku kaget.Dan ia memeluk ku.Pelukan hangat yang kutunggu selama 5 tahun terakhir ini.”Aku masih cinta padamu,chagi.Jadi,bagaimana?” jawabnya.

“Bagaimana apanya?”tanyaku sambil menatapnya,bingung.

Ia hanya melihat ke arahku.Pandangannya lurus,tertuju pada mataku.Ia memegang kedua pipiku.Dan wajah kami sekarang sangat dekat.Ia seperti akan menciumku,lalu tidak.

Ia memegang pinggangku.Aku menaruh tanganku di bahunya.Ini seperti dansa,sungguh.Aku melirik ke arah jendela di samping.Kami telah sampai di bagian atas bianglala itu.Wajah Woo Hyun sekarang berada di hadapanku.Aku segera menahan nafas,dan memejamkan mata.Ia segera menciumku.Mencium bibirku dengan lembut.Hangat,bibirnya hangat.Setelah agak lama,ia melepaskan ciuman itu.

“Autumn Kiss kan?” ucapnya sambil tertawa riang.Aku hanya tersipu,tapi ikut terkikik.

Kalau teringat ciuman itu,rasanya aku jadi tidak menyangka bahwa ia akan kembali ke New York.Sepertinya,kami selalu bersama.Tidak ada gangguan apapun.Setelah bianglala selesai berputar,kami keluar dari situ,dan kembali bergandengan tangan.Tidak akan kulepas tangannya.

THE END 

Gimana FF nya? Seru ga? Aneh ga? :o Kamsahamnida buat waktu bacanya ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar