Senin, 19 Maret 2012

Autumn Kiss Part 3

Lanjutan FF selanjutnya~ Baca ya chingudeul ~


Woo Hyun POV

Aku sudah merencanakan akan pindah ke New York.Bahkan sebelum bertemu dengan Hae Ji.Sebenarnya,ini keputusan berat.Aku akan tinggal di sana bersama kedua orangtuaku,namun tanpa Hae Ji.Hatiku masih pilu,aku tidak bisa melupakannya.Ternyata,aku mencintainya.Aku cinta pada Hae Ji.

“Woo Hyun,kau mau ke mana?” tanya oppaku,Sung Jong,begitu memasuki kamar ku.Sudah ada beberapa koper kecil dan tas tangan.Aku hanya menjawab,”untuk karyawisata”.Ia hanya menggangguk kecil.”Kau jadi berpacaran dengan Hae Ji?Kurasa,dia juga suka pada mu.” Ujar Sung Jong oppa sambil duduk di kasur kecilku.Aku menarik nafas sebisaku.

Aku menggeleng pelan,”Aku tidak ingin berpacaran dengannya.Aku akan pindah ke New York,oppa” ujarku tercekat.Wajah oppa ku berubah.Ia menatapku serius.Dan memegang bahuku,”Kenapa? Oppa akan sangat merindukanmu,saeng” ujarnya pelan.

“Ini perintah kedua orangtuaku.Mereka khawatir akan keadaanku.Mungkin aku tidak akan ke Korea lagi.Mungkin akan kesini saat liburan nanti.Tolong rahasiakan ini dari Hae Ji,oppa.Aku tidak ingin ia kehilanganku.” Ucapku panjang lebar.Hatiku meringis,teringat semua kenangan yang pernah ku alami di sini.

“Kau akan pindah kapan? Setelah karyawisata?” tanyanya sambil tetap menatapku.Aku hanya menggangguk.Aku rindu pada Hae Ji.Aku akan menghabiskan waktu bersamanya saat karyawisata itu.Aku tidak ingin kehilangannya.

KEESOKAN HARINYA..

“Hae Ji” teriakku begitu melihatnya sedang berjalan bersama temannya.Dan ia segera menghampiriku.Sambil mendorong 1 koper dan 1 ransel.”Annyeong,Woo Hyun.Aku rindu padamu.” Ucapnya lalu tersenyum pelan.Aku hanya membeku di tempat,dan membalas senyum nya.”Aku juga,Hae Ji.Aku rindu padamu.” Ujarku sambil memegang kedua pipinya.Dan ia tersenyum lagi.

“Kau ingin duduk bersamaku di bis? Temanku duduk dengan pacarnya masing-masing.Aku ingin bersamamu.” Katanya sambil berdiri di sebelahku.”Tentu saja boleh,darling.Apa yang tidak boleh untukmu?” balasku sambil tersenyum lembut,lalu terkikik.Dia hanya tertawa pelan dan kami berjalan menuju bis.

“Kau,nanti kita bertemu di pantai ya,jam setengah 6 sore.” Ujarku sambil mendekat ke arah Hae Ji.Kami bertatapan.Oh tuhan,jangan pisahkan aku dan dia.Aku tidak sanggup.Aku tidak bisa.Aku terlalu sayang padanya..Dan kulihat dia menggangguk.”Ada yang ingin kukatakan di sana.” Ujarnya,lalu bergegas pergi.

Aku berlari kecil menuju pantai.Sekarang acara bebas dan mulai berkumpul jam setengah 7 di aula besar.Sepertinya aku terlambat.Kulihat,Hae Ji sudah berdiri di sana,sambil melirik jam dan duduk di atas pasir putih.Aku segera menghampirinya dan duduk di sebelahnya.Hae Ji kelihatan kaget ><

“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanyaku.Rasa penasaran ini menggerogoti seluruh tulangku.Tubuhku seperti susah di gerakan.Aku hanya perlu mendengar jawabannya,sekarang.

”Aku.. aku.. aa.. em..Setelah karyawisata ini,aku ingin mengajakmu beribur ke Jepang Woo Hyun,apa kau mau?” kata-katanya membekukanku lagi.Perasaanku kacau.Dia mengajak ku berlibur,setelah karyawisata.Bagaimana aku mengatakan ini? Mengatakan bahwa aku akan meninggalkan nya mulai besok.Meninggalkan kehidupan gadis ini besok? Aku tidak tahu.Aku hanya terdiam.

“Aku tidak tahu,apakah aku bisa atau tidak.” ujarku pelan.Dan dia terlihat tidak bernafas,mungkin terkejut dengan jawabanku barusan.”Akan kuusahakan.” Lanjutku sambil menatap kedua matanya.Tuhan,aku mencintainya..

“Aku..sangat,bahagia.. bila kau jadi ikut berlibur bersamaku” katanya sambil menundukan wajahnya.Mungkin ia terisak.Aku memegang kedua pundaknya pelan.Tidak bisa berkata apa-apa.Pikiranku kacau,aku mengigit bibir pelan.

Aku hanya menatapnya lembut.”Sungguh,aku senang sekali.” Ujarnya sambil menggenggam tanganku.Aku hanya balas menggenggamnya.Aku tidak ingin dia tahu,bahwa aku akan pindah.Besok saja aku memberitahunya.Aku tidak ingin ia khawatir.

“Paboya,kita tidak melihat matahari terbenam ya,sekarang malam sudah datang.” Kataku sambil menatap langit.Harapanku sekarang hanya 1.Aku ingin melihat matahari terbenam bersamanya.Menurutku,itu menyenangkan.Kenangan paling menyenangkan.

“Kita akan melihatnya besok,Woo Hyun.Iya kan?” tanyanya sambil tersenyum lebar.Aku tidak menjawab.Aku hanya mengangguk pelan.

Kulihat,ia menguap.Aku suka melihat mukanya tanpa ekspresi,sungguh menggemaskan.”Lebih baik kau tidur.Aku ingin melihatmu besok dengan muka berseri-seri.” Ucapku pelan.Ia mengerling padaku.”Baiklah~ Aku akan istirahat.”katanya menghela nafas,”bila kau yang meminta” lanjutnya.

Hae Ji POV                                                                                            

KEESOKAN HARINYA

Karyawisata sekolah sudah selesai.Aku berkeliling mencari Woo Hyun.Matahari sudah tepat berada di atas kepala.Panas sekali siang ini,tapi aku merasa seperti terbakar.Aku tidak menemukan Woo Hyun di manapun.Sejujurnya,aku khawatir,sangat khawatir.Aku segera merogoh ponselku di kantong dan menelpon ke ponselnya,tapi,nihil.Ia tidak mengangkat telepon.Ke mana Woo Hyun? Aku rindu

“Oh,kalau Woo Hyun,dia sudah izin pulang dari sini pagi-pagi.Sekitar pukul 7 pagi.” Ujar bu Kin Shim sambil tersenyum pelan.Hati ku seperti tertusuk jarum,bahkan lebih sakit.Aku segera menuju gerbang keluar daerah wisata itu dan bilang pada seorang teman,”bilang ya.Aku pulang sekarang,duluan.” Ucapku cepat dan aku bergegas berlari dengan membawa koper dan ransel.

Kenapa seperti ini? Aku ingin menemui Woo Hyun sekarang.Aku ingin mengajaknya ke Jepang setelah karyawisata,seperti ucapanku kemarin.Rencananya,akan berangkat lusa.Aku segera menaiki bus yang tiba-tiba lewat,tanpa memperhatikan arah ke mana bus itu berjalan.Aku mengambil ponsel lagi dan menghubungi Sung Jong oppa.Siapa tau oppa tahu keadaan Woo Hyun.

“Woo Hyun? Dia belum bilang apa-apa padamu?” tanyanya di telepon.Suaraku tidak bisa keluar.Ternyata ada yang di sembunyikan.”Ada apa?” tanyaku pelan.Tubuhku bergetar,aku melihat seluruh penjuru bus.”Ia akan pindah ke New York,Hae Ji.Dia memintaku tidak memberitahukan ini padamu.Tapi,mana mungkin aku membiarkanmu mengkhawatirkannya tanpa kabar yang jelas?” ucap Sung Jong panjang.

“Apa dia sudah berangkat ke bandara?” tanyaku.Tanpa sadar,aku mencengkram ponselku dengan erat.Mataku sekarang sangat panas.Woo Hyun.. Aku rindu padamu..

“Ia.Aku tidak bisa pergi mengantarnya.Ada urusan pekerjaan.Apakah kau akan ke sana?” tanyanya.Tapi aku segera mematikan ponsel.Aku gelisah,panik.Aku khawatir.Aku ingin bertemu dengannya,terakhir kalinya.Walau berat..

Ternyata,bus yang ku naiki menuju bandara Incheon.Mungkin saja ia ada di sini.Aku segera turun dan berlari kencang.Tubuhku rasanya dingin.Aku melihat kesana kemari,mencari lelaki yang kuharapkan itu.Namun,tidak terlihat juga batang hidungnya.Air mataku akhirnya mengalir sekarang.

Aku segera menanyakan dimana tempat landasan menuju New York.Pipiku masih basah,air mataku masih mengalir.Orang itu segera memberitahukan jawabannya,di terminal 26.”Kau butuh bantuan?” tanyanya sambil menyodorkan tisu kepadaku.Aku hanya menggeleng dan mengambil tisu dari tangannya.
 
Aku berlari kembali.Pipiku panas,oleh air mata yang terus mengalir.Bukan saatnya aku menghentikan air mata ini.Aku bahkan tidak bisa menghentikannya.Pandanganku kabur sekarang,tertutup air mata di pelupuk mata ku ini.Tuhan,aku sayang padanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar